A.Periodisasi Perkembangan Kehidupan Awal Manusia
1. Zaman Arkeozoikum
Zaman tertua (sekitar 2.500 juta tahun yang lalu) belum ada tanda-tanda kehidupan keadaan di bumi belum stabil dan panas.
2. Zaman Paleozoikum
Berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Keadaan bumi tetap belum stabil, suhunya masih berubah-ubah. Tapi sudah ada tanda-tanda kehidupan (adanya beberapa jenis mahluk hidup) dan di sebut zaman primair.
3. Zaman Mesozoikum
Berlangsung 140 tahun. Iklim di bumi mulai membaik tapi suhunya masih berubah-ubah. Curah hujan mulai berkurang, muncul hewan reptil dan pohon yang besar.
4. Zaman Neozoikum
Berlangsung ± 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Kondisi iklim dan suhu bumi membaik, dan kehidupan berkembang pesat. Zaman ini di bagi menjadi 2, yaitu:
a) Zaman tersier: munculnya hewan menyusui
b) Zaman kuarter: munculnya kehidupan manusia
Zaman ini terdiri dari 2 macam:
a) Zaman Deluvium (zaman es): berlangsung 600 ribu tahun yang lalu. Suhu bumi yang naik-turun. Indonesia terpisah dari Australia dan Asia, dan di tandai dengan munculnya manusia purba.
b) Zaman Aluvium (holosen): berlangsung 20 ribu tahun yang lalu. Zaman ini sudah muncul Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
B. Perkembangan Biologis Manusia Purba di Indonesia
1. Meganthropus
Ialah jenis paling tua di pulau Jawa yang bernama Meganthropus Paleojavanicus (manusia tua dan besar dari Jawa). Di temukan oleh Raplh von Koenigswald. Hidup kira-kira 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri dari Meganthropus Paleojavanicus:
1. Badannya tegak, Rahangnya kuat dan besar
2. Hidup dengan cara mengumpulkan makanan
3. Makanannya tumbuhan
2. Pithecanthropus
Ditemukan di Trinil (Ngawi), dan di aliran sungai Bengawan Solo ( Perning, Sangiran, Kedungbrubus, Sambungmacan, dan Ngandong).
Yang paling terkenal ialah temuan Dr. Eugene Dubois di Trinil yang di sebut Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak).
Ciri-ciri Pithecanthropus adalah:
1.Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
2.Volume otak berkisar antara 750 – 1350 c
3.Bentuk tubuh & anggota badan tegap
4.Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
5.Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
6.Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
7.Bentuk hidung tebal
8.Bagian belakang kepala tampak menonjol
9.Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
3. Homo
Jenis manusia purba yang sifat-sifatnya sama dengan manusia sekarang. Hidup 60 ribu sampai 25 ribu tahun yang lalu.
Ciri-ciri Homo Sapiens (yang paling terkenal):
1. Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
2. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
3. Otot tengkuk mengalami penyusutan
4. Muka tidak menonjol ke depan
5. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
C. Perkembangan Budaya Manusia Purba
1. Zaman Batu
adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Terdiri dari:
1. Paleolitikum
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat- alat tsb adalah :
1. Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)
2. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi
3. Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.
Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi : Kebudayaan Pacitan dan Ngandong. Manusia pendukung kebudayaan
Pacitan : Pithecanthropus dan Ngandong : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.
2. Mesolitikum
Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman Palaeolithikum.
Alat- alat zaman Mezolitikum:
· Kapak genggam (peble)
· Kapak pendek (hache Courte)
· Pipisan (batu-batu penggiling)
· Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
· Abris Sous Roche (Flaces, Ujung mata panah, Pipisan, Kapak, Alat-alat yang terbuat dari tanduk rusa dan tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :
1. Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger (ditemukan di bukit-bukit kerang di pinggir pantai)
2. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
3. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche (yang ditemukan di gua)
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid.
3. Neolitikum
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Contoh alat tersebut :
1.Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
2.Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa
3.Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak
4.Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di jAwa
Pakaian (dari kulit kayu )
5.Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer –Indochina)
4. Megalitikum
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
1. Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati arwah nenek moyang
2. Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang adapun yang di gunakan untuk kuburan
3. Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup. Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain
4. Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat
2. Zaman Logam
1. Zaman perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
1. Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian. Kegunaannya sebagi alat perkakas.
2. Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin
3. Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera
4. Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar)
5. Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.
2. Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
1. Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu.
2. Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
3. Mata Pisau
4. Mata Pedang
5. Cangkul
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur).